Dua Anggota Polsek Nurussalam Berada dalam Tahanan Propam (Foto: Humas Polres Aceh Timur) |
RILIS.NET, Aceh Timur - Dua oknum anggota Polsek Nurussalam Polres Aceh Timur diamankan oleh Propam Polres Aceh Timur. Keduanya disel ditahanan Propam pasca terjadinya aksi pemukulan terhadap Ramlan warga Nurussalam, yang mengalami gangguan jiwa pada Sabtu, 23 Mei lalu.
Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro menyebutkan, tindakan yang dilakukan oleh anggota Polsek Nurussalam tersebut tidak dibenarkan dan menyalahi Kode Etik Polri.
“Apapun alasanya tindakan yang dilakuan oleh anggota kami tersebut tidak dibenarkan. Sebagai anggota Polri harus menjunjung tinggi Kode Etik Polri untuk menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat juga memiliki kesabaran berlebih.” Ujar Kapolres, Senin (25/5/2020).
Secara tegas Kapolres juga menyatakan bahwa yang bersangkutan saat ini sudah diproses oleh Propam Polres Aceh Timur.
“Dua Oknum Polsek Nurussalam tersebut saat ini sudah dimasukkan ke sel Propam. keduanya kami kenakan sanksi disiplin dan kode etik Polri," Tegas Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro.
Sebelumnya diberitakan, kejadian itu bermula saat Brigadir R bersama Brigadir E sedang melaksanakan tugas Kepolisian, terkait himbauan kepada warga untuk tidak mudik, sekaligus melakukan pemasangan spanduk tidak mudik di wilayah Gampong Bagok Sa, Kecamatan Nurussalam.
Saat kedua anggota polisi tersebut sedang melakukan sosialisasi, sekaligus pemasangan spanduk, tiba-tiba ada seorang warga yang bernama Ramlan (mengalami gangguan jiwa), membentak sambil memarahi Brigadir R dan Brigadir E dengan berkata "Mana duit saya dan tekenan, nanti saya pukul tidak takut kamu polisi," mengutip perkataan Ramlan saat itu.
Setelah itu katanya, kedua anggota Polsek Nurussalam tersebut menghindar, namun dengan tiba tiba Ramlan menarik kerah baju Brigadir E dan hendak memukulnya.
Melihat kejadian itu spontan Brigadir R menyerang Ramlan dan terjadilah pergumulan yang mengkibatkan beberapa luka pada tubuh Ramlan.
0 facebook: