Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA |
Pasar murah itu diselenggarakan bekerjasama dengan Perum Bulog Kanwil Aceh dan Dinas yang membidangi Perdagangan Kabupaten/Kota. Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA, Sabtu 3 Juli 2021 menerangkan, pasar murah akan berlangsung di 23 Kabupaten/Kota selama empat hari pada pekan pertama bulan Juli 2021.
Terkait penyelenggaraan pasar murah itu, kata MTA, Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah mengirim surat pemberitahuan kepada para Bupati dan Walikota se Aceh pada 8 Juni lalu.
"Dalam surat itu Bapak Gubernur juga menjelaskan teknis penyelenggaraan pasar murah berkaitan dengan kondisi pandemi Covid-19,” ujar MTA.
Teknis yang dimaksud yaitu, Gubernur meminta para bupati dan walikota untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Antara lain, meminta bupati/walikota menempatkan personil satuan pengamanan yang terdiri dari kepolisian, menyediakan tempat cuci tangan, sabun dan tissue serta hand sanitizer.
“Selain itu juga diminta melakukan pengukuran suhu bagi setiap pembeli, memastikan penerapan physical distancing (jaga jarak minimal 1 meter), penerapan wajib pakai masker bagi panitia, petugas dan pembeli; dan pengaturan waktu bagi pembeli,” ujar MTA.
Lebih lanjut, MTA mengatakan, teknis pelaksanaan pasar murah akan dilakukan secara khusus untuk mencegah terjadinya kerumunan warga. Di antaranya, setiap titik lokasi pasar murah akan menyediakan dua meja untuk pembagian kupon (jalur ganjil dan genap).
Selanjutnya, juga disediakan dua meja untuk penyerahan barang (jalur ganjil dan genap). Selain itu, jam operasional pasar murah akan berlangsung pukul 9 pagi sampai pukul 6 sore di setiap titik lokasi pasar murah.
Lebih lanjut, MTA juga menerangkan bahwa pasar murah itu diselenggarakan guna membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah untuk menyambut Idul Adha.
Adapun sejumlah barang kebutuhan dapur yang akan disediakan di pasar murah, yaitu beras, gula, minyak goreng, tepung terigu dan telur ayam.
0 facebook: