Pemakaman jenazah korban covid-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta. (Foto: CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) |
Mengutip Associated Press, WHO menuliskan dalam sebuah laporan bahwa Indonesia perlu melakukan pengetatan protokol kesehatan masyarakat dan tindakan sosial, termasuk pembatasan sosial berskala besar.
"Peningkatan drastis tingkat hunian tempat tidur di Indonesia menjadi perhatian utama dan memerlukan penerapan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat yang lebih ketat, termasuk pembatasan sosial berskala besar."
"Dengan meningkatnya penularan karena varian kekhawatiran, diperlukan tindakan segera untuk mengatasi situasi di banyak provinsi," lanjut laporan badan kesehatan PBB itu.
Indonesia sendiri melaporkan 12.600 kasus Covid-19 harian pada Kamis (18/6/2021). Secara total, 1,9 juta kasus telah tercatat dan 53 ribu kematian terjadi di negara ini sejak pandemi menyerang.
Angka infeksi ini tercatat melonjak hampir 23% baru-baru ini usai Hari Raya Idul Fitri. Kenaikan tertinggi tercatat terjadi di wilayah Kudus, Bangkalan, dan DKI Jakarta.
Sementara itu untuk infeksi varian Delta, sudah lebih dari 100 infeksi tercatat di Indonesia. Hal ini memberikan kekhawatiran lanjutan karena kenaikan infeksi virus yang pertama kali muncul di India ini juga ikut menulari nakes yang telah divaksin.
Menurut ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman,infeksi nakes ini mungkin saja disebabkan karena penggunaan vaksin Sinovac, dimana sejauh ini belum diketahui keampuhannya terhadap varian ini.
"Data menunjukkan mereka memiliki varian Delta dan seperti yang kita ketahui mayoritas petugas kesehatan di Indonesia terkena Sinovac padahal sejauh ini kita masih belum tahu bagaimana vaksin ini efektif di dunia nyata melawan varian Delta," ucapnya.
Sementara itu Guru Besar FK UI, Prof Tjandra Yoga Aditama, memberikan peringatan bahwa masyarakat harus melaksanakan protokol kesehatan secara maksimal.
"Yang dapat dilakukan sekarang adalah melakukan 3 M, 3 T, dan vaksinasi secara benar-benar maksimal, bukan hanya sekedar optimal," jelasnya.
Sumber: CNBCIndonesia.com
0 facebook: