Showing posts with label Covid-19. Show all posts
Showing posts with label Covid-19. Show all posts

Saturday, October 30, 2021

Setujui Vaksin Anak, Lima Pejabat Brazil Diancam Pembunuhan

Setujui Vaksin Anak, Lima Pejabat Brazil Diancam Pembunuhan

Brasilia -
Regulator kesehatan Brazil Anvisa pada Jumat (29/10) mengatakan bahwa lima direkturnya mendapat ancaman pembunuhan, kemungkinan terkait dengan persetujuan Anvisa bagi vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 5-11 tahun.

Lewat sebuah pernyataan Anvisa mengaku telah melaporkan ancaman via surat elektronik tersebut kepada kepolisian dan kejaksaan.

Menurut mereka, pesan yang dikirim pada Kamis pagi itu membahayakan nyawa kelima direktur jika Anvisa menyetujui vaksinasi untuk kelompok usia tersebut.

Sekolah-sekolah di Negara Bagian Parana juga mendapat ancaman, kata Anvisa.

Ancaman muncul setelah Pfizer pada Rabu mengatakan akan mengajukan permohonan izin ke Anvisa supaya vaksin COVID-19 buatannya dapat digunakan pada anak berusia 5-11 tahun.

Komite penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer untuk kelompok usia itu, namun dengan dosis yang lebih rendah.

Brazil menjadi salah satu negara dengan tingkat persetujuan vaksinasi tertinggi di dunia dan mengalami kemajuan dalam upaya vaksinasi COVID-19.

Namun, kelompok penentang vaksin menjamur dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena didukung oleh Presiden Jair Bolsonaro yang menolak disuntik vaksin COVID-19.

COVID-19 telah menelan 600.000 lebih korban jiwa di Brazil, angka tertinggi kedua di dunia setelah AS.


Sumber: Reuters/Antara

Thursday, September 30, 2021

102 Warga Binaan di Lapas Aceh Timur Jalani Vaksinasi

102 Warga Binaan di Lapas Aceh Timur Jalani Vaksinasi

RILIS
.NET, Aceh Timur -
Tercatat 102 warga binaan di Lapas Kelas llB Aceh Timur menjalani vaksin Vovid-19. Kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan dalam rangka upaya percepatan program vaksinasi oleh Polres Aceh Timur, Kamis (30/9/2021).

Vaksinasi yang berlangsung di dalam rutan ini melibatkan tujuh vaksinator dari Klinik Urkesbagsumda Polres Aceh Timur.

Setidaknya 20 personel dari Polres Aceh Timur dan 10 anggota Satpol PP turut dikerahkan dalam menyukseskan pengamanan pelaksanaan vaksinasi kerja sama antar Polres Aceh Timur dan Lapas II B Idi.

“Pogram vaksinasi bagi para warga binaan ini merupakan kerja sama antara Polres Aceh Timur dengan pihak lapas,” tutur Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat, S.I.K., di sela sela meninjau pelaksanaan vaksinasi di Lapas II B Idi.

Menurutnya, vaksinasi bagi warga binaan ini juga perlu dilakukan agar bisa aman terhadap Covid-19.

Apalagi kata Kapolres, ini juga salah satu upaya mempercepat capaian target herd immunity (kekebalan kelompok) di Kabupaten Aceh Timur.

Ditambah lagi pelaksanaan vaksin disini juga lebih mudah dan berlangsung tertib tanpa ada kerumunan masa dari calon penerima vaksin.

"Ini juga upaya kita bisa cepat capai herd immunity. Tentu warga binaan juga harus menjadi sasaran vaksin. Jangan sampai masyarakat di lapas juga luput dari pemberian vaksin." Jelas Kapolres Aceh Timur.

Proses pelaksanaan vaksinasi juga sama seperti biasa. Sebelum divaksin, para narapidana wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan.

Turut mendampingi Kapolres Aceh Timur dalam penegcekan vaksinasi di Lapas IIB Idi diantaranya; Kabag Ops AKP Salmidin, S.E., Kepala BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi, S.E.,M.M., Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Aceh Timur dr. Edi Gunawan, MARS, Kasat Pol PP Kabupaten Aceh Timur T. Amran, S.E.,M.M., Kasubbag Humas Iptu Agusman Said Nasution dan Kepala Lapas Kelas II B Eka Priyatna, Bc.IP, S.Sos.,M.Si. (rn/rd)

Tuesday, September 21, 2021

Kapolsek Idi Rayeuk Daulat Sosialisasi Vaksinasi Di SMKN 1 Idi

Kapolsek Idi Rayeuk Daulat Sosialisasi Vaksinasi Di SMKN 1 Idi


RILIS.NET, Aceh Timur – kegiatan Sosialisasi Vaksinasi Covid 19 di SMKN 1 Idi Rayeuk, kabupaten Aceh Timur.Selasa (21/09/2021) pagi.

Dalam kegiatan Sosialisasi vaksinasi turut hadir Kapolsek Idi Rayeuk AKP Soeharto.SH., Kepala pukesmas Idi Rayeuk M.Amin.S.Km., kepala sekolah SMKN 1 Idi Rayeuk Antoni Samad.ST.serta para dewan guru dan para orang tua/wali.

Dalam sosialisasi covid-19 tersebut 

Orang Tua/Wali dapat memahami dan mengerti penjelasan tentang Vaksinasi dan sangat mendukung kegiatan Sosialisasi Vaksin Covid-19 yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan Muspika Kecamatan Idi Rayeuk dalam hal ini menjelaskan dan melakukan pemahaman Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat dan anak usia 12-17 tahun.

Kapolres Aceh Timur, AKBP Mahmun Hari Sandi Sinurat.S.I.K melalui Kapolsek Idi Rayeuk AKP Soeharto SH dalam arahan nya Agar para dewan guru dan staf serta seluruh siswa/siswi SMKN 1 Idi Rayeuk dan SMAN 1 Idi Rayeuk, MAN 1 Idi Rayeuk,dengan sukarela mau untuk vaksinasi covid 19 demi menjaga kesehatan diri pribadi dan warga masyarakat demi memutus mata rantai penyebaran covid 19.

Lanjut Kapolsek  Memberikan informasi bahwa hingga saat ini virus covid 19 masih ada dan kepada seluruh warga masyarakat khususnya para siswa/siswi jangan sampai termakan berita-berita hoaks yang tidak benar dan tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Kapolsek juga Menghimbau kepada seluruh peserta sosialisasi agar tidak ragu ragu dalam melaksanakan vaksinasi karena Vaksin Covid 19 telah dinyatakan aman dan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

AKP Soeharto, Mengharapkan kepada siswa/siswi SMKN 1 Idi Rayeuk,SMAN 1, MAN 1 Idi Rayeuk,seluruhnya dapat divaksin Covid 19 karena ditangan para siswa/siswi kalian adalah generasi muda penerus tongkat estafet kepemimpinan Bangsa dan Negara Indonesia ini nantinya.Pungkas AKP Soeharto SH Dengan berkata "orang pintar siap untuk di vaksin covid-19".(rn/aqb)

Tuesday, September 14, 2021

Dari Zona Merah, 80 Lebih Pekerja PT Adhi Karya Belum Vaksin Tuntas di Aceh Timur

Dari Zona Merah, 80 Lebih Pekerja PT Adhi Karya Belum Vaksin Tuntas di Aceh Timur

HSE INSPECTOR PT Adhy Karya Rony Sinaga
 (Foto: Doc. RILIS.NET)
RILIS
.NET, Aceh Timur -
Tak kurang dari delapan puluh lebih para pekerja pemasangan jaringan gas (Jargas) dari PT Adhi Karya di Aceh Timur belum divaksinasi tahap dua, dan lebih kurang 30 orang diantaranya juga belum divaksinasi sama sekali. Hal ini dianggap sangat rawan terjadinya penyebaran kasus Covid-19 di Aceh Timur.

Maklum saja, para pekerja ini yang berjumlah sekitar 129 orang disinyalir dari zona merah penyebaran Covid-19, dan berasal dari luar Provinsi Aceh.

Berdasarkan keterangan dari Cons Manager Area PT Adhi Karya Mei Hartanto, melalui Bagian Humas yang turut didampingi oleh HSE INSPECTO (Bidang Keselamatan Kerja) Rony Sinaga saat dikonfirmasi RILIS.NET pada Selasa (13/9/2021), membenarkan hal itu, menurutnya para pekerja berasal dari luar Aceh dan sebagian memang belum divaksinasi.

"Sebelum kita datangkan ke Idi Rayeuk kita melakukan rapit tes di tempat mereka berada, kalau memang sudah dinyatakan sehat secara fisik maka kita datangkan ke Idi Rayeuk, setelah kita datangkan ke Idi Rayeuk, kita istirahatkan dulu orangnya, baru kita lakukan tes, dan seperti apa kesehatan pekerja tersebut. Setelah itu kita lakukan monitoring harian," sebut Rony Sinaga.

Selain menjelaskan standar keamanan para pekerja, Rony turut menyampaikan data para pekerja yang berjumlah 129 orang yang berasal dari luar Aceh. Dari data tersebut delapan puluh orang lebih para pekerja di PT Adhi Karya itu belum melakukan vaksinasi sampai tahap dua.

"Sebagian sudah di sweb dan vaksinasi, sedangkan yang lainnya masih dalam proses, karena dilakukan bertahap, misalnya sepuluh orang dulu, sisanya tetap bekerja," tambah Rony.

Sementara itu, Jubir Covid-19 Kabupaten Aceh Timur dr Edi Gunawan MARS mengatakan, pihaknya dari tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Aceh Timur mengaku telah bertemu langsung dengan perwakilan pihak Perusahaan PT Adhi Karya pada Selasa siang.

"Sudah disepakati bahwa semua karyawan yang bekerja di Aceh Timur, akan menjalani vaksinasi, pemeriksaan Swab Antigen, dan bila ditemukan hasil yang reaktif, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR. Dan bila hasilnya positif, maka karyawan tersebut akan melakukan isolasi mandiri," ujar Edi Gunawan.

Tambah dr Edi, selama beraktifitas di Aceh Timur pihaknya meminta agar para pekerja tetap mematuhi protokol kesehatan.
Hal senada juga turut disampaikan oleh Kasatpol PP dan WH Aceh Timur Teuku Amran SE MM, pihaknya dari tim Satgas Covid-19 sebut pria yang akrab disapa Ampon ini telah menjumpai pihak perusahaan berplat merah itu, menurut Ampon pada Jumat 17 September mendatang semua para pekerja yang berasal dari zona merah ini akan di Swab, hal itu dilakukan sebagai upaya serius dari tim pencegahan Covid-19 di Aceh Timur dalam memutuskan mata rantai penyebaran kasus covid-19 yang mematikan itu.

"Yang belum melakukan vaksin kita lakukan vaksin, kemudian kita lakukan sweb kepada pekerja, tegas Ampon.

Kasatpol PP Aceh Timur ini juga turut berpesan kepada pihak perusahaan, agar setiap pekerja yang datang dari luar Aceh terutama dari zona merah agar menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan tim Satgas Covid-19 di Aceh Timur.

"Ini bukan kita menghambat pembangunan, namun saat ini kita sedang menghadapi pandemi, jadi kepada pihak perusahaan juga harus bertanggungjawab kalau ada pekerja-pekerja yang datang dari luar harus melaporkan," harap T Amran.

Sebelumnya, Sejumlah warga yang ada di Aceh Timur meminta Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Aceh Timur agar para pekerja di PT Adhi Karya yang memasang jaringan gas (Jargas) di wilayah Aceh Timur untuk di tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Hal itu disampaikan oleh warga karena para pekerja yang berasal dari luar Aceh itu dianggap rawan Penyebaran Covid-19 dan sering melakukan kontak dengan warga saat berbelanja kebutuhan pokok di sejumlah pasar yang ada di Kota Idi Rayeuk. Selain tidak memakai masker para pekerja dari luar Aceh ini juga diduga belum menjalanu vaksinasi, sehingga masyarakat ikut khawatir bila para pekerja dari PT Adhi Karya yang memasang jargan ini turut menularkan virus Covid-19 di Aceh Timur.

"Ini kita benar-benar khawatir, apalagi angka penyebaran virus Covid belum ada tanda-tanda akan berakhir. Untuk itu kita meminta agar Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Aceh Timur bisa mengambil sikap. Kalau bisa sebelum mengantongi kartu bukti vaksinasi jangan diberikan izin dulu untuk bekerja di Aceh Timur, kalau benar-benar serius mau menanggapi kasus Covid, yang semakin mewabah ini," sebut Marsudi. 


Koordinator Forum Masyarakat dan Pemuda Aceh Timur (ForMAT) Marsudi turut mengingatkan para Tim Satgas agar Covid-19 di Aceh Timur ini agar tidak lengah dalam upaya melakukan pencegahan sedini mungkin, agar penyebaran wabah pandemi dapat ditekan angka kenaikan.

Untuk itu Ia berharap agar adanya upaya serius terhadap para pekerja yang datang dari luar Aceh, mereka bahkan tidak memakai masker samasekali. Dan jika para pekerja tak mengantongi sertifikat vaksin bukan tidak mungkin diantara mereka ada yang reaktif, untuk itu menurut Marsudi Tes PCR juga perlu dilakukan agar para pendatang tidak ikut menyebarkan virus yang mematikan itu.

"Mereka pendatang yang Saban hari berinteraksi dengan warga lainnya dilapangan. Atas dasar itu kita minta pihak PT Adi Karya dapat menunjukan sertifikat vaksinasi serta melakukan tes Swab untuk membuktikan bahwa para pekerja yang datang dari luar Aceh itu benar-benar negatif dari Covid-19, kalau tidak maka kerja keras tim Satgas selama ini dalam mencegah penyebaran Covid di Aceh Timur akan sia-sia," pungkas Marsudi pada Selasa kemarin. (rn/red)

Monday, September 13, 2021

Rawan Penyebaran Covid-19, Warga Desak Pekerja PT Adhi Karya Dites PCR  di Aceh Timur

Rawan Penyebaran Covid-19, Warga Desak Pekerja PT Adhi Karya Dites PCR di Aceh Timur

Ilustrasi (Foto: mediabumn.com)
RILIS
.NET, Aceh Timur -
Sejumlah warga yang ada di Aceh Timur meminta Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Aceh Timur agar para pekerja di PT Adhi Karya yang memasang jaringan gas (Jargas) di wilayah Aceh Timur untuk di tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Hal itu disampaikan oleh warga karena para pekerja yang berasal dari luar Aceh itu dianggap rawan Penyebaran Covid-19 dan sering melakukan kontak dengan warga saat berbelanja kebutuhan pokok di sejumlah pasar yang ada di Kota Idi Rayeuk. Selain tidak memakai masker para pekerja dari luar Aceh ini juga diduga belum menjalanu vaksinasi, sehingga masyarakat ikut khawatir bila para pekerja dari PT Adhi Karya yang memasang jargan ini turut menularkan virus Covid-19 di Aceh Timur.

"Ini kita benar-benar khawatir, apalagi angka penyebaran virus Covid belum ada tanda-tanda akan berakhir. Untuk itu kita meminta agar Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Aceh Timur bisa mengambil sikap. Kalau bisa sebelum mengantongi kartu bukti vaksinasi jangan diberikan izin dulu untuk bekerja di Aceh Timur, kalau benar-benar serius mau menanggapi kasus Covid, yang semakin mewabah ini," sebut Marsudi

Koordinator Forum Masyarakat dan Pemuda Aceh Timur (ForMAT) Marsudi turut mengingatkan para Tim Satgas agar Covid-19 di Aceh Timur ini agar tidak lengah dalam upaya melakukan pencegahan sedini mungkin, agar penyebaran wabah pandemi dapat ditekan angka kenaikan.

Untuk itu Ia berharap agar adanya upaya serius terhadap para pekerja yang datang dari luar Aceh, mereka bahkan tidak memakai masker samasekali. Dan jika para pekerja tak mengantongi sertifikat vaksin bukan tidak mungkin diantara mereka ada yang reaktif, untuk itu menurut Marsudi Tes PCR juga perlu dilakukan agar para pendatang tidak ikut menyebarkan virus yang mematikan itu.

"Mereka pendatang yang Saban hari berinteraksi dengan warga lainnya dilapangan. Atas dasar itu kita minta pihak PT Adi Karya dapat menunjukan sertifikat vaksinasi serta melakukan tes Swab untuk membuktikan bahwa para pekerja yang datang dari luar Aceh itu benar-benar negatif dari Covid-19, kalau tidak maka kerja keras tim Satgas selama ini dalam mencegah penyebaran Covid di Aceh Timur akan sia-sia," pungkas Marsudi.

Sementara itu, dari pihak perusahaan PT Adhi Karya yang dimintai konfirmasi oleh media RILIS.NET pada Senin 13 September 2021 belum ada tanggapan, begitupun dari Manager Perusahaan berplat merah itu yang akrab disapa Pak Mei, serta dari Bagian Humas PT Adhi Karya belum ada balasan, sampai berita ini ditayang pada Senin malam. (rn/red)