Tim dari Pemkab Aceh Timur saat meninjau lokasi untuk pembukaan akses jalan (Sumber: Diskominfo Aceh Timur) |
Sebelumnya, dilokasi ini telah ditetapkan sebagai tempat penangkaran Badak Sumatera yang ada di Provinsi Aceh, sekaligus sebagai tempat pengembangbiakan bagi satwa langka yang hampir punah itu.
Bupati Aceh Timur H. Hasballah Bin H.M. Thaib, SH yang diwakili oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Aiyub, SKM, M.Si saat berada di lokasi, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur mengatakan, sesuai dengan perencanaan dari awal diharapkan program ini dapat terlaksana sesuai rencana.
"Tujuan kita, apa saja yang telah kita rencanakan dari awal sehingga dapat terlaksana seperti rencana," ujar Aiyub dihadapan tim FKL dan ALERT serta sejumlah Kepala OPD terkait lainnya.
Sementara Kadis Lingkungan Hidup Aceh Timur Muhammad Yunus SP ME turut menambahkan, Pemkab Aceh Timur nantinya juga akan berkoordinasi dengan Provinsi dan Pemerintah Pusat, terkait kelancaran dan apa saja yang akan dibutuhkan nantinya, sebut M Yunus.
Hal senada juga disampaikan Kadis PUPR Kabupaten Aceh Timur Muslem ST MSi yang turut ikut kelokasi ini. Khusus untuk akses jalan sambung Muslem, rencananya akan segera diupayakan, sekaligus melihat langsung hari ini ke lokasi dimana saja yang akan menjadi kendala di lapangan.
"Rencananya kita akan menindaklanjuti akses jalan untuk menuju ke lokasi Suaka Badak Sumatera ini," ujar Kadis PUPR Aceh Timur Muslem menambahkan, Sabtu (29/5/2021) sore, di lokasi itu.
Sementara itu, Koordinator Program Suaka Rhino Sanctuary (SRS) dari Forum Konservasi Leuser (FKL) Dedi Yansyah melalui Koordinator Perizinan Program SRS Hertanto mengatakan, tempat perlindungan badak Sumatera ini sangat penting keberadaannya, hal itu menurutnya untuk menjaga safwa langka agar tidak punah.
"Selain untuk menjaga kepunahan badak, lokasi ini juga dijadikan tempat perkembangbiakan nantinya," sebut Hertanto.
Turut hadir pada kegiatan ini antara lain, Koordinator Perizinan Suaka Badak Sumatera Hertanto bersama tim dari Forum Konserfasi Lauser (FKL), hadir juga dari Aliansi Lestari Rimba Terpadu www (ALERT), Kepala Dinas PUPR Aceh Timur Muslem ST MSi, Kepala Bapeda Aceh Timur Fajri ST MT. Turut juga hadir Kadis Perkebunan dan Peternakan Lukman SP, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Muhammad Yunus SP ME.
Sebelumnya, Bupati Aceh Timur yang akrab disapa Rocky juga telah meninjau langsung kawasan ini, sekaligus turut memasang papan nama (plang) pada kawasan pembangunan Suaka Badak Sumatera atau Suaka Rhino Sanctuary di kawasan hutan Alur Timur, Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur beberapa waktu lalu.
Pembangunan tempat perlindungan badak ini rencananya akan dimulai pada tahun 2021.
Untuk diketahui. Pembangunan suaka badak ini bagian dari rencana aksi darurat penyelematan badak Sumatera dari kantong populasi yang sudah tidak sintas (tidak viable), dan populasi serta habitatnya sudah terisolasi, di kawasan hutan Aceh.
Terkait hal itu, Bupati Aceh Timur H. Hasballah SH yang akrab disapa Rocky ini, mendukung penuh pembangunan untuk perlindungan satwa yang memiliki cula ini.
Selain menjadi kawasan lindung untuk kelestarian alam dan satwa, lokasi penangkaran badak nantinya juga akan menjadi destinasi wisata konservasi baru di Aceh Timur.
“Ini merupakan prospek yang sangat bagus bagi ekonomi masyarakat yang ada di sini. Satwa kita bisa terjaga dengan baik, ekonomi masyarakat juga ikut terbangun. Mudah-mudahan proses pembangunan ini bisa secepatnya tercapai sesuai dengan rencana yang telah disusun,” kata Bupati Rocky saat berada dilokasi beberapa waktu lalu.
Selain itu kata Rocky, Aceh Timur memiliki hutan yang sangat luas dan asri. Sebagian kawasan hutan terhubung langsung dengan hutan alami Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Termasuk kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). “Kekayaan alam dan satwa ini patut kita jaga bersama,” tegas Rocky. (rn/red)
0 facebook: