Wednesday, December 16, 2020

DPRK Aceh Timur Berang, Rumah Reot Enam Yatim Piatu Luput dari Perhatian

Kondisi Rumah yang Dihuni Enam Yatim Piatu di Gampong Pulo Blang, Darul Ihsan, Aceh Timur
(Foto: Yahya Bky)
RILIS
.NET, Aceh Timur -
Miris, enam orang anak yatim piatu di Desa Pulo Blang, Kecamatan Darul Ihsan, Kabupaten Aceh Timur tinggal di rumah kumuh dan tidak layak huni selama bertahun-tahun.

Bukan saja atap rumahnya yang tertutup daun rumbia itu saja yang telah bocor, dinding rumah yang berkontruksi kayu itu juga tampak telah lapuk dimakan usia, kondisi ini diperparah pasca terendam banjir beberapa waktu lalu yang turut mengenangi 'istana' reot milik bocah yatim piatu itu.

"Untuk memperbaiki atap rumahnya yang bocor, mereka menutupnya dengan menggunakan plastik bekas, bahkan lantainya telah bolong-bolong akibat direndam banjir kemarin," kata Anggota DPRK Aceh Timur Yahya Boh Kaye, pada Rabu sore.

Mendapat kabar itu, Yahya mengaku langsung terjun kelokasi untuk mencari solusi, agar ke enam yatim piatu itu tidak lagi berteduh di rumah yang tak layak huni itu lagi.

Yahya Bky juga menyewakan satu unit rumah layak huni untuk ditempati oleh enam anak yatim piatu itu. Rumah yang disewakan oleh Yahya juga berlokasi di Desa Pulo Blang, Kecamatan Darul Ikhsan, Aceh Timur.

Selain itu yahya mengaku telah mengusulkan bantuan rumah layak huni dari Baitul Mal Aceh Timur, rencana usulan itu akan dibantu pada Anggaran 2021 mendatang.

"Saya sudah usulkan ke Baitul Mal Aceh Timur untuk rumah layak huni bagi para yatim piatu ini, karena kalau dibantu rebab kita khawatirkan hanya bertahan lebih kurang dua tahun, lalu harus direhab kembali. Makanya kita usulkan harus dibuat baru, sebelum ada rumah untuk mereka, kita menempatkan mereka di rumah yang saya sewa ini," ujar Anggota DPRK dari Partai Aceh ini.

Melihat kondisi warga di Aceh Timur yang masih menempati rumah tak layak huni, Yahya turut mengkritik aparatur desa, menurutnya Dana Desa (DD) yang dialokasi dalam jumlah besar ternyata masih ada warga yang tidak mendapatkan bantuan rehab.

"Kalau saja dialokasikan tiap tahun untuk merehab rumah-rumah masyarakat miskin disetiap desa, maka keberadaan rumah tak layak huni di Aceh Timur pasti tidak ada lagi," sebut Yahya, Rabu (16/12/2020).

Untuk itu ia turut mengimbau, agar aparatur desa ikut memantau kondisi rumah warga yang dihuni oleh para warga miskin dan kaum dhuafa di desanya masing-masing, agar tidak luput dari perhatian aparatur desa, sehingga penggunaan anggaran desa juga bisa dimanfaatkan untuk meringankan beban warga miskin yang tidak mampu merehab rumahnya.

"Jika hanya satu dua unit rumah itu bukan mustahil untuk bisa dibantu dengan dana desa, dan kedepan kita juga berharap Keuchik di masing-masing desa untuk tetap memantau warganya yang kira-kira sangat membutuhkan perhatian serius, terutama kaum dhuafa yang rumahnya tidak layak huni lagi agar bisa diperbaiki dengan dana desa." harap Yahya Boh Kaye. (rn/red)
BAGIKAN

0 facebook: