Ilustrasi Bimtek/Google |
RILIS.NET, Aceh Timur - Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) tahap kedua untuk aparatur Gampong yang ada di Aceh Timur dikabarkan kembali digelar di sebuah hotel di Kota Idi Aceh Timur, karena menggunakan Anggaran Desa (DD) ditengah Pandemi Covid-19, Ketua LSM KANA Muzakir minta Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRK Aceh Timur agar bersikap dan hentikan kegiatan.
"Kita minta agar Pemda dan DPRK agar mengambil sikap dan hentikan kegiatan untuk selamatkan uang Aceh Timur," tutur ketua LSM KANA Muzakir, Senin (7/9/2020).
Bimtek ini informasinya menggunakan Alokasi Dana Gampong (ADG) tahun berjalan, yang diplotkan bervariasi oleh para Keuchik di Aceh Timur. Adapun lembaga yang menjadi EO diduga tanpa memegang rekomendasi dari Kemendagri sebagai lembaga yang ditunjuk secara resmi, sebut Muzakir.
Informasi yang diperoleh media ini, lembaga Event Organizer asal Medan ini kabarnyanya juga tidak menyediakan pemateri yang berkompeten seperti yang telah ditunjuk oleh Kemendagri, dan pematerinya di isi oleh sejumlah pejabat di instansi lokal yang ada di Aceh Timur.
"Informasi beredar di masyarakat bahwa acara Bintek akan berlanjut gelombang kedua di salah satu hotel di Idi, besok tahap pengambilan formulir yang dilakukan oleh lembaga asal Medan itu, apalagi lembaga itu bukan lembaga yang direkomendasi oleh Kemendagri, dan mereka hanya sebagai panitia, sedangkan pemateri infonya di isi oleh orang-orang di instansi lokal di Aceh Timur," kata Ketua LSM Komunitas Advokasi dan Investigasi Nanggroe Aceh (KANA) Muzakir, Senin (7/9/2020)
Ketua LSM KANA Muzakir, juga mendesak kepada pihak pihak yang mendukung acara Bintek tersebut untuk menunda kegiatan itu, mengingat kata Muzakir, masih banyak persoalan di dalam masyarakat yang belum teratasi di masa pandemi covid.
"Untuk di ketahui bahwa persoalan yang terjadi di masyarakat bukan masalah sosialisasi bagi kepala desa dan perangkat desa akan tetapi keterbatasan ilmu di dalam masyarakat yang menjadi persoalan antara Keuchik dan masyarakat, ini persoala yang sangat serius," tegas Muzakir.
Ia juga meminta agar oknum di lembaga APDESI maupun forum Keuchik Aceh Timur agar tidak 'menjual diri' seperti pelacur jalanan, karena disatu sisi tidak mengetahui namun disisi lain ikut berperan dalam kegiatan itu.
"Kita minta kepada oknum tertentu di lembaga APDESI maupun forum Keuchik agar jangan seperti pelacur jalanan, di satu sisi tidak mengetahui dan sisi lain ikut ber peran, misalnya, asal ada sedikit keuntungan sudah mau sedangkan yang menikmati itu diduga adalah orang lain, begitulah kita ibaratkan," harap Ketua LSM KANA Muzakir
Tak hanya itu, LSM KANA juga turut meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk menghentikan kegiatan itu dengan segala kosekwensi demi menyelamatkan uang Aceh Timur ditengah pandemi Covid-19 ini.
"KANA minta kepada pihak Pemerintah Aceh Timur untuk menghentikan kegiatan ini dengan segala konsekwensinya demi penyelematan uang Aceh Timur ditengah wabah Covid-19 ini," saran Muzakir.
Sementara itu ketua APDESI Aceh Timur Samsuar yang dimintai tanggapannya pada Senin malam, membantah bila ada tudingan yang dialamatkan kepada pihak lembaganya.
Menurut ketua APDESI ini, lembaganya bukanlah sebagai penyelenggara, hanya saja dikasih tau dan turut diundang pada acara pembukaan yang akan digelar pada Selasa (8/9/2020) malam.
"APDESI tidak sebagai penyelenggara, APDESI dikasi tahu dan diundang besok malam di acara pembukaan," ujar Samsuar.
Sementara saat dikonfirmasi terpisah, ketua DPRK Aceh Timur Muhammad Daud mengatakan, bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi terkait adanya Bimtek lanjutan yang kembali akan digelar di salah satu hotel itu.
"Terkait Bimtek lanjutan kami belum ada informasi," jawab Abi Daud sapaan akrab ketua DPRK Aceh Timur Muhammad Daud kepada media ini, Senin (7/9/2020) malam. (rn/red)
0 facebook: