Ketua YARA Perwakilan Aceh Timur Tgk. Indra Kusmeran (Foto: Istimewa) |
RILIS.NET, Aceh Timur - Korban dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter berinisial H di Rumah Sakit Sultan Abdul Azis Syah (SAAS) Peureulak dilaporkan bertambah. Itu disampaikan oleh ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Timur Tgk Hendra Kusmeran, setelah mendengar pengakuan ibu korban.
Dari keterangan ibu kandung korban saat itu kepada YARA kata Tgk Indra Kusmeran, setelah melakukan pelecehan terhadap HM (20), warga Kecamatan Sungai Raya beberapa waktu yang lalu, oknum dokter spesialis bedah berinisial H, juga melakukan pelecehan terhadap kakak HM saat dia menjenguk HM yang dirawat di rumah sakit itu pada Rabu (3/6/2020) lalu, tepatnya satu hari setelah kejadian yang menimpa terhadap adiknya.
Tgk Indra mengatakan, dari keterangan ibu korban, kakak pasien saat itu menceritakan kepada oknum dokter tersebut bahwa dia belum memiliki anak meski telah lama menikah.
"Oknum dokter itu meminta kakak pasien untuk masuk ke ruangan agar dilakukan pemeriksaan, dan disitulah dilakukan pelecehan oleh oknum dokter itu," sebut Tgk Indra.
Indra menambahkan, oknum dokter itu meminta kakak korban Melati (nama samaran), untuk melepaskan celananya, kemudian terjadilah pelecehan, diruang itu.
Kata Tgk. Indra, menurut pengakuan ibu korba yang diceritakan pada pada YARA saat itu, waktu itu dia tidak melakukan konsultasi melalui prosedur seperti mendaftar terlebih dahulu, namun hanya kebetulan jumpa dengan dokter itu, lalu dia menceritakan keluhannya.
"Saat itu korban sempat membuat laporan ke Polres Aceh Timur, namun karena sudah menikah dan sulit untuk dibuktikan hasil visum, jadi laporan tidak diterima," sebut ketua YARA Aceh Timur ini.
Dihubungi terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SAAS Peureulak mengatakan, pihaknya mengaku sedang menyelidiki dugaan yang dilakukan kepada HM warga Sungai Raya, dan turut mengkonfirmasi kepada dokter H tentang kronologisnya. "Lagi upaya diselidiki dan konfirmasi dengan yang bersangkutan tentang kronologisnya," jawab dr Darma Widya.
Terkait laporan terbaru dari YARA tentang dugaan pelecehan terhadap korban lainnya media ini belum mendapatkan hasil konfirmasi dari dr bedah berinisial H, pesan singkat yang dikirmpun ke nomor WhatsApp yang dimiliki media ini masih contreng satu.
Begitupun informasi lebih lanjut dari dr Darma Wijaya yang saat ini menjabat sebagai Direktur dirumah sakit itu juga mengaku belum mendapatkan keterangan lebih jauh dari oknum dokter H terkait adanya laporan YARA itu. "Belum," jawab Direktur RS SAAS Peureulak dengan irit pada Senin 4 Juni 2020, malam.
0 facebook: