Ilustrasi dokter saat memegang stetoskop. (FOTO: BrianAJackson / Getty Images) |
RILIS.NET, Aceh Timur - Oknum dokter berinisial H yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah (SAAS) Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, membantah telah melakukan pelecehan seksual terhadap pasien.
Hal itu dikatakan H kepada wartawan yang menemuinya di Langsa pada Minggu (15/6/2020). Menurutnya informasi itu mengada-ngada dan tidak benar.
"Mana mungkin kasus seperti itu saya lakukan saya juga sudah 20 tahun ini bertugas sebagai dokter. Saya sebagai dokter sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan SOP, tidak seperti yang di tulis di media," kata dokter H seperti dilansir oleh beberapa media lokal didaerah itu.
Dia turut menceritakan awal kronologisnya pada Selasa, 2 Juni lalu, saat pasien berinisial HM (20) asal Kecamatan Sungai Raya datang berobat. Saat itu masuk seorang pasien melalui IGD sesuai dengan SOP RSU, setelah itu masuk ke ruang rawatan bedah, diruang ada sekitar delapan orang perawat pada hari itu.
Lalu sambungnya, pasien diantar keruang pemeriksaan, yang diantar oleh perawat kamar itu yang ditutupi dengan tirai kain, dan dilakukan pemeriksaan penunjang sesuai dengan keluhan Pasien.
"Setelah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP, sekitar lima menit lebih kurang dikamar bertirai itu lalu dipindah keruang rawatan bedah, tidak mungkin kami lakukan dan masih didampingi perawat di ruangan itu," terangnya dokter H.
Ia juga mengatakan bahwa penyakit pasien dipayudar telah diangkat dan sudah pulang kerumahnya. "Pasien itu sudah berhasil di operasi tumor payudaranya sekarang sudah kembali kerumahnya," ujarnya.
Sementara itu dokter H yang ingin dimintai komentarnya oleh media ini gagal terhubung, pesan WhatsApp yang dikirimpun masih contreng satu saat berita ini dikirim ke redaksi.
Dihubungi terpisah, Direktur RSUD SAAS Peureulak dr Darma Widya yang dikonfirmasi media ini pada Minggu (14/6/2020) mengaku pihaknya sedang menyelidiki dugaan itu, dan turut mengkonfirmasi kepada dokter H tentang kronologisnya. "Lagi upaya diselidiki dan konfirmasi dengan yang bersangkutan tentang kronologisnya," jawab dr Darma Widya.
0 facebook: