Rapat Pimpinan DPRK Aceh Timur (Foto: Ist) |
Sejumlah warganet menyindir rapat itu. Akun facebook Nas Din misalnya, ia menulis. "Begitu seriuskah DPRK Aceh Timur menggelar rapat malam ini untuk membahas tentang pengawasan penanganan Covid 19," tulis Nasruddin ketua lembaga FPRM yang juga pemilik akun Nas Din ini.
Disambut komentar warganet lainnya, pasti gak serius yang kita duga bro????, komen akun Koswara A. Manapi. "Yang aneh anggotanya gak diundang," tambah akun Nas Din. Serta diikuti oleh sejumlah komentar warganet lainnya.
Berdasarkan surat undangan rapat nomor: 005/526 tertanggal 30 April 2020, yang ditanda tangani oleh Ketua DPRK Aceh Timur Muhammad Daud, rapat itu digelar pada Jumat malam, pukul 22.00 WIB, di ruang sidang B DPRK setempat.
Adapun acaranya yakni, Rapat Pimpinan Plus Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur dengan agenda membicarakan tentang pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penanggulangan Covid 19 di Kabupaten Aceh Timur.
Nasruddin yang dimintai tanggapannya oleh media ini mengatakan, wajar bila sejumlah pihak menjadi tanda tanya.
"Rapat digelar tengah malam dan pada hari libur kerja anggota dewan, kemudian dari informasi yang kita peroleh anggotanya tidak di undang. Ada lagi informasi media juga tidak dikasih liputan," sebutnya.
Foto: Status Akun Facebook Warganet |
Dia menambahkan, kalau hanya membahas masalah Covid-19 seharusnya itu kan tidak menjadi rahasia, karena masyarakat juga ingin tau kemana saja dana untuk penanggulangan ataupun pencegahan Covid 19 itu dipergunakan.
"Tentu masyarakat juga ingin tau, yang katanya itu anggaran mencapai Rp30,7 miliar rupiah untuk pencegahan Covid-19 di Aceh Timur apakah penggunaannya sudah tepat sasaran, dan sejauh mana pengawasannya dari anggota dewan," ujar Nasruddin, Sabtu (2/5/2020).
Sementara itu Ketua DPRK Aceh Timur Muhammad Daud saat dikonfirmasi membenarkan adanya rapat tersebut. Abi Daud sapaan Muhammad Daud mengatakan, namanya saja Rapim yang kita undang ya para pimpinan komisi, fraksi dan ketua Banleg ketua BKD.
"Kita rapat tentang rencana membentuk tim pengawasan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 DPRK Aceh Timur. Lalu kenapa malam-malam dan tanggal merah, yang perlu dipahami bahwa begitulah kerja dewan tak mengenal siang atau malam," sebut Abi Daud.
Masih menurut ketua DPRK Aceh Timur ini, merah atau bukan pihaknya tetap bekerja untuk masyarakat, karena dewan bukan pegawai negeri. "Dewan siap kerja 24 jam demi rakyat yang diwakili," pungkas Ketua DPRK Aceh Timur Muhammad Daud.
Dalam rapat yang digelar itu ada beberapa ketua komisi maupun ketua fraksi menyampaikan saran dan pendapatnya. Fattah Fikri misalnya, dari Ketua Fraksi Partai Aceh, ia menyarankan kepada pimpinan rapat agar nantinya pada saat pelaksanaan rapat sidang paripurna dalam hal penggunaan anggaran atau dana untuk pelaksanaan kegiatan penanggulangan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), agar dapat mengundang atau menghadirkan seluruh instansi terkait atau dinas lainnya dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.
"Agar nantinya disemua pihak dapat bersama - sama mengetahui dan dapat melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penanggulangan Covid-19," kata Fatah Fikri.
Kemudian tambahnya, bagi pihak atau dinas maupun instansi terkait lainnya, yang menggunakan anggaran dana pelaksanaan kegiatan penanggulangan kasus wabah virus corona di Kabupaten Aceh Timur rencananya juga akan dipanggil.
Ia berharap, agar nantinya oleh masing-masing dinas itu dapat memberikan laporan atau membuat rincian penggunaan taupun pengeluaran dana penanggulangan Covid-19. "Ini sebagai bentuk pertanggung jawaban, agar tidak terjadinya penyelewangan atau penyalahgunaan anggaran dana tersebut," saran Fattah Fikri dalam rapat itu.
Adapun hasil kesimpulan rapat sementara pimpinan plus DPRK Aceh Timur tersebut menghasilkan beberapa poin sebagai berikut;
Nantinya, pihak pimpinan plus DPRK Aceh Timur akan melakukan pembentukan tim pengawasan atau pemantauan pelaksanaan kegiatan penanggulangan kasus wabah Covid-19 di Kabupaten Aceh Timur.
Serta melakukan pembagian wilayah sebanyak 5 (lima) wilayah, nantinya untuk ketua dan anggota akan ditentukan dimasing - masing wilayah yang telah ditentukan dalam Kabupaten Aceh Timur.
Adapun masing-masing wilayah itu yakni, Wilayah I Kecamatan Idi Rayeuk, wilayah II Kecamatan Peureulak, wilayah III Kecamtan Sungai Raya, dan wilayah IV Kecamatan Simpang Ulim, serta yang terakhir wilayah V Kecamatan Nurussalam. Rencananya rapat tersebut akan dilanjutkan pada Senin, 4 Mei mendatang. (rN/M1)
0 facebook: