Sekjen JMA Irwansyah |
Hal itu diketahui saat banyaknya warga maupun mitra pers mempertanyakan keabsahan sebuah konten berita yang telah di muat di berbagai media yang diduga hasil dari pada rilis suatu lembaga maupun instansi veltikal maupun horizontal didaerah tersebut.
Menyikapi hal itu Sekretaris Jendral Jurnalis Muda Aceh, Irwansyah Senin (14/10), mengajak Seluruh Pengurusnya untuk tidak menaikan rilis yang belum bisa di pastikan kebenarannya.
“Alangkah Baiknya Kita sebagai Jurnalis Muda tidak tergesa-gesa dalam menyampaikan informasi kepada public, apabila informasi yang kita dapatkan tersebut belum di pastikan kebenarannya, apalagi banyak rilis yang di bagikan melalui, medsos maupun e-mail, karena liris yang disebarkan itu adalah bersifat satu sumber, jadi baiknya kita sebagai jurnalis professional dapat menggali kebali keabsahan informasi tersebut, sehinga dapat di kembangkan menjadi sebuah konten berita yang berimbang,” ajakan Sekjen JMA kepada Para Jurnalis Muda.
Tak hanya itu, banyak temuan-temuan yang di dapatkan oleh JMA tentang tidak adanya format tulisan media online yang disebarkan salah satu media yang diduga turut membodohkan para pembaca.
“oleh karena itu kita sebagai wartawan harus bisa memahami tehnik penulisan media online, naskah televisi dan format penulisan di media cetak, agar kita tidak menjadi bahan tartawaan para pembaca media kita masing-masing,” jelas irwansyah
Maka dengan adanya ajak tersebut di Harapkan Para jurnalis muda dapat lebih professional dalam menangapi sebuah rilis ,terkadang para oknum penyebar rilis tersebut hanya menumpang foto untuk mencari sensasi dari masyarakat.
“Kita sebagai social control dan sekaligus mata dan teliga masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan hal-hal seperti itu,” tutup sang Sekjen Jurnalis Muda Aceh.
0 facebook: