Nelayan asal Paya Lipah Peureulak yang juga ABK KM Bintang Meutuah saat dievakuasi ke Dermaga Kuala Idi (Foto: For RILIS.NET) |
RILIS.NET, Aceh Timur - Abdul Muis (27), nelayan asal Paya Lipah Kuala Beukah, Kecamatan Peureulak, yang juga ABK KM Bintang Meutuah Kuala Idi dilpaorkan meninggal dunia saat melaut.
Berdasarkan keterangan dari Satpolairud Polres Aceh Timur yang diterima media ini pada Rabu (6/4/2022) pagi menyebutkan, adapun kronologis meninggalnya nelayan asal Paya Lipah Peureulak sebagai berikut.
Mulanya pada Selasa tanggal 05 April 2022 Sekira Pukul 04.00 WIB, menurut keterangan saksi KM Bintang Meutuah melakukan aktivitas peperti biasa.
Namun ketika salah satu saksi An. Syahrul ingin buang air kecil, melihat di bagian kamar mesin kapal KM. Bintang Meutuah sudah di penuhi air dikarenakan selang pembuangan air tidak terpasang dengan benar, sehingga saksi langsung melaporkan kepada korban yang saat itu sebagai kepala kamar mesin(KKM).
"Saat itu juga korban langsung turun untuk menguras bagian kamar mesin yang tergenang air tersebut agar tidak menjadi terkendala terhadap mesin kapal, dan saat itu kapal dalam keadaan mengeluarkan asap hitam," sebut Kasatpolairud Polres Aceh Timur AKP Zainurrusydi SH MH, dalam rilis yang diterima RILIS.NET, pada Rabu pagi.
Selanjutnya tambah Kasatpolairud, korban langsung turun ke bagian kamar mesin untuk memasang selang ke mesin air robbin, beberapa saat kemudian nahkoda kapal KM. Bintang Meutuah ingin membantu korban dan sempat beberapa kali memanggil korban namun tidak ada jawaban dari korban, karena asap yang keluar semakin banyak.
"Selanjutnya nahkoda An. Zulfikar dan ABK An. Syahrul langsung masuk ke dalam kamar mesin untuk mengecek keadaan di dalam kamar mesin, sesampainya di dalam kamar mesin saksi syahrul menyentuh badan korban yang mana korban saat itu sudah tidak bergerak lagi di dalam kamar mesin dan di duga korban terjatuh/ terpeleset saat hendak turun ke dalam kamar mesin dan seketika itu juga syahrul memanggil Zulfikar untuk membantu mengangkat korban ke atas kapal," tambahnya.
Saat di atas kapal saksi Zulfikar memeriksa keadaan korban sudah tidak bergerak/tidak bernyawa lagi dan di dapati badan yang berlumuran oli serta bercak darah yang keluar dari pelipis kanan hidung patah dan ada luka robek di bagian kepala belakang diduga akibat benturan benda keras.
Atas kejadian tersebut nahkoda langsung menghubungi toke kapal melalui radio orari yang ada di dalam kapal KM Bintang Meutuah.
Sekira pukul 09.30 WIB Toke kapal An. Safruddin melaporkan kejadian tersebut ke kantor satpolairud dan diterima langsung laporan tersebut oleh kasatpolairud AKP Zainurrusydi SH MH.
Mendapatkan laporan Tersebut Atas Perintah Kasatpolairud,KBO sat polaiud Ipda Haryono dan Bripka Alfa ahditya Beserta toke kapal KM Bintang Meutuah Mendatangi Pihak Keluarga Korban di Desa Paya Lipah kec. peureulak Guna memberitahukan Atas kejadian Tersebut.
Pada hari rabu sekitar pukul 01.30 WIB KM Bintang Meutuah tiba di dermaga Kuala Idi Rayeuk untuk membawa korban dan korban langsung di bawa ke rumah duka untuk di semayamkan.
"Dari keterangan pihak korban bahwasannya keluarga korban tidak menghendaki dilakukan visum terhadap jenazah korban dan pihak keluarga telah menerima dengan ihklas atas kejadian tersebut," terang Kasatpolairud AKP Polres Aceh Timur Zainurrusydi SH MH. (rn/red)
0 facebook: