Bom bunuh diri terjadi di Bandara Kabul, ibu kota Afghanistan pada Kamis (26/8) (Foto: AP Photo) |
Seperti dilansir CNN, pada Jumat (27/8/2021), seorang pejabat Kementerian Kesehatan Masyarakat Afghanistan mengatakan ada lebih dari 170 jiwa yang meninggal.
Namun dia belum merinci soal siapa saja korban yang tewas akibat serangan bom tersebut. Disebutkan banyak wanita dan anak-anak yang menjadi korban.
Pejabat tersebut menambahkan, ada 200 orang terluka akibat peristiwa tersebut. Para korban terluka mengalami trauma dan syok.
Markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau sering disebut Pentagon meyakini hanya satu pembom bunuh diri yang melakukan serangan mematikan di bandara Kabul. Pentagon mengoreksi penilaian sebelumnya yang menyebut bahwa ada dua pembom dan dua ledakan terpisah.
"Kami tidak percaya bahwa ada ledakan kedua di atau di dekat hotel Baron, bahwa itu adalah bom bunuh diri," kata Jenderal Hank Taylor seperti dilansir AFP, Jumat (27/8)
Kemarin, Pentagon mengkonfirmasi bahwa 13 tentara AS tewas dan 18 terluka dalam serangan di dekat bandara Kabul.
Serangan pada Kamis (26/8) malam. Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Khorasan atau yang dikenal sebagai ISIS-K mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.
Bom meledak saat sejumlah negara-negara koalisi AS tengah mengevakuasi warganya di Bandara Kabul. Warga Afghanistan juga berbondong-bondong ke bandara berharap bisa ikut diangkut pesawat negara-negara Barat.
Dilaporkan sebanyak 100 ribu orang telah dievakuasi dari Afghanistan sejak 14 Agustus. Evakuasi dari AS dan negara-negara Barat akan berakhir pada 31 Agustus nanti.
Sumber: detik
0 facebook: