Kondisi Tanggul yang Jebol di Bantara Sungai Krung Putoe (Foto: RILIS.NET) |
RILIS.NET, Aceh Utara - Tingginya intensitas hujan dalam bulan Juni 2020 ini membuat debit air Sungai Krueng Peutoe semakin tinggi, Sehingga beberapa Desa di Kecamatan Cot Girek dan Lhoksukon terendam banjir hingga tiga kali berturut-turut, yaitu terhitung mulai tanggal 16, 18, dan 21 Juni 2020.
Penyebab banjir lainnya, Karena dangkalnya sungai serta jebolnya tanggul dibantaran sungai Krueng Putoe itu sendiri, bahwa terpantau ada beberapa titik di KM 10 Desa Geulumpang dan Desa U baro tidak adanya tanggul sama sekali.
Ibnu Sabil salah seorang Warga Gampong Babah Geudubang Kemukiman Lhoksukon Teungoh Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara menyampaikan bahwa dalam sepekan terakhir sudah menikmati banjir tiga kali berturut-turut dalam bulan Juni 2020 ini.
"Banjir bagi kami bukan lagi hal yang menakutkan, namun disetiap banjir tiba dan Desa kami juga langsung ikut terendam. Akibatnya kami mendapatkan kerugian setiap banjir datang. itu jelas kerugian yang sangat besar bagi kami,. Baik itu peralatan rumah tangga, peternakan dan lebih lagi masalah pertanian, yang saat ini lagi musim turun sawah", Jelas Ibnu Sabil. Selasa (23/6/2020).
Dirinya selaku warga yang Terimbas dari musibah banjir, sangat mengharapkan keseriusan pemerintah setempat dalam menangani nya serta mencari solusi untuk mengatasi banjir yang kerap menghampiri pemukiman.
"Disaat musibah banjir seperti ini bukan Indomie dan Sarden atau bahan pangan lainnya yang kami harapkan, yang kami harapkan adalah bagaimana cara Pemerintah setempat dalam mencari solusi bukan sensasi supaya musibah banjir seperti ini tidak terus terulang kembali," ujar Ibnu Sabil.
Dalam hal ini wakil Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf , Jumat (19/6/2020) mengatakan bahwa telah memanggil dinas terkait dalam hal ini termasuk BPBD Aceh Utara untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol di KM 6 dengan menganggarkan dana tanggap darurat.
"Jadi baru bisa di kerjakan dengan dana tanggap darurat harus ada surat dari dinas bencana alam untuk status tanggap", ujar Fauzi Yusuf.
Sementara itu Ketua KNPI Kecamatan Lhoksukon Muktaruddin, Senin (22/6/2020) turut membenarkan bahwa sampai saat ini tanggul yang jebol itu belum ada perbaikan dari pihak pemerintah setempat.
"Hingga saat ini tanggul yang jebol di Desa Dayah LT dan beberapa titik lainnya masih belum di perbaiki, dan ini bisa mengakibatkan banjir susulan apabila intensitas hujan masih tinggi serta ini menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat yang tinggal di seputaran Krueng Peuto", ungkap Muktar.
Dirinya mengharapkan kepada pemerintah untuk jangka pendek agar segera memperbaiki tanggul yang jebol dan untuk jangka panjang pemerintah agar bisa melakukan normalisasi Kreung Peuto.
Informasi yang dihimpun media, Tanggul sungai yang jebol bukan cuma di KM 6 Desa Dayah LT, namun di Desa Geulumpang KM 10 juga jebol, dan Gampong Krueng LT Km 5 serta Gampong Menasah Tuha LT juga meluap air sungai karena rendahnya tanggul di Gampong tersebut, Begitu juga ada titik yang hampir jebol tepatnya di Belakang Dayah Munirul Fata pimpinan Abi Boihaki Bate KM 3 badan tanggul hanya tinggal sekitar 80 cm lagi serta ada beberapa di desa Geulumpang KM 10 kecamatan lhoksukon dan desa U Baro Kecamatan Cot Girek yang memang tidak ada tanggul. (RN/aiH)
0 facebook: