Ilustrasi -- Tank tentara Rusia di wilayah Ukraina (dok. REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO) |
Seperti dilansir AFP, Sabtu (26/3/2022), kepala badan intelijen pertahanan Ukraina, GUR, Brigadir Jenderal Kyrylo Budanov, menuturkan kepada publikasi Amerika Serikat (AS) The Nation bahwa militer Rusia dipenuhi informan di mana 'sejumlah besar orang' dimobilisasi untuk terlibat perang gerilya di belakang garis terdepan.
Budanov mengatakan meskipun pasukan Ukraina mampu bertahan melawan militer Rusia selama sebulan terakhir, situasinya tetap 'sangat sulit'.
"Kami memiliki sejumlah besar pasukan Rusia di wilayah kami, dan mereka mengepung kota-kota Ukraina," sebutnya. "Adapun prospek perdamaian, terlepas dari adanya negosiasi, itu masih tetap samar dan tidak bisa diprediksi," ucap Budanov.
Kepada The Nation, Budanov mengakui bahwa pasukan Ukraina diuntungkan oleh adanya 'salah perhitungan' dari militer Rusia.
"Komando Rusia telah melakukan kesalahan perhitungan berkali-kali, dan kami memanfaatkan salah perhitungan ini," ujarnya.
"Militer Ukraina telah menunjukkan bahwa militer Rusia sebagai tentara kedua di dunia adalah mitos besar, dan itu hanya pemusatan tenaga manusia dari abad pertengahan, metode perang kuno," cetusnya.
Diakui juga oleh Budanov bahwa Ukraina telah memanfaatkan informan secara efektif. "Kami memiliki banyak informan dalam militer Rusia, tidak di militer Rusia, tapi juga dalam lingkaran politik dan kepemimpinan mereka," klaim Budanov.
"Pada November, kami sudah mengetahui soal niat Rusia, dan Anda bisa melihat semuanya terjadi. Untuk tanggal, itu berubah beberapa kali," sebutnya.
Budanov menambahkan bahwa Ukraina juga melacak pasukan Chechnya yang bertempur untuk Rusia menggunakan telepon genggam mereka dan sumber intelijen. "Kami memliki banyak informan dalam jajaran Chechnya. Begitu mereka mulai mempersiapkan operasi apapun, kami mengetahui itu dari informan kami," ucapnya.
Lebih lanjut, Budanov juga menyebut pasukan Rusia harus menghadapi pemberontak. "Pejuang kami, prajurit kami, bahkan para pemburu kami akan mulai memburu para agresor, pasukan Rusia, dengan senapan mereka di hutan. Saya harus mengatakan bahwa segera setelah musim semi datang, hutan kami akan menjadi hijau dan neraka nyata akan terbuka untuk para agresor," tegasnya.
Wawancara The Nation dengan Budanov ini disebut dilakukan via saluran terenkripsi dengan penerjemah. (rn/rd)
0 facebook: