Showing posts with label Aceh Tengah. Show all posts
Showing posts with label Aceh Tengah. Show all posts

Friday, January 28, 2022

Diduga Kerangka Manusia Ditemukan oleh Warga Aceh Tengah Saat Gotong-royong

Diduga Kerangka Manusia Ditemukan oleh Warga Aceh Tengah Saat Gotong-royong

RILIS
.NET, Aceh Tengah -
Diduga kerangka manusia berupa tengkorak dan tulang belulang ditemukan dalam parit Desa Simpang Empat, Kecamatan Bebesan, Aceh Tengah pada Jumat (28/1/2022).

Penemuan itu bermula saat warga desa setempat melakukan gotong royong di parit jalan dalam kawasan desa itu.

Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nurochman Nulhakim SIK melalui Kapolsek Bebesen Ipda Iwan AK mengatakan, penemuan kerangka itu dilaporkan oleh warga yang melakukan kegiatan gotong-royong.

“Saat ditemukan masyarakat mengira buah kelapa, setelah diangkat ke atas lalu dilihat mirip dengan tengkorak manusia, mereka langsung melaporkan penemuan ini kepada kita,” sebut Kapolsek Iwan AK.

Atas penemuan itu, pihaknya kemudian melaporkan ke tim Identifikasi Polres Aceh Tengah, dan langsung menuju ke TKP.

“Sampai di TKP tim Identifikasi Polres Aceh Tengah kemudian mengamankan tengkorak yang ditemukan di selokan itu," tandas Kapolsek. (rn/red)

Thursday, June 24, 2021

Terbukti Selingkuh, Ketua KIP Aceh Tengah Dipecat DKPP

Terbukti Selingkuh, Ketua KIP Aceh Tengah Dipecat DKPP

Ilustrasi
RILIS
.NET, Aceh Tengah -
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memecat Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Tengah, Yunadi Harun Rasyid, karena melanggar kode etik. Yunadi disebut terbukti selingkuh dengan istri orang.

"Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Yunadi Harun Rasyid selaku Ketua merangkap anggota KIP Kabupaten Aceh Tengah terhitung sejak putusan ini dibacakan," putus Ketua Majelis Hakim Alfitra Salamm dalam persidangan, Rabu (23/6/2021).

Persidangan digelar di gedung DKPP di Jakarta. Yunadi diadukan ke DKPP oleh Anwar melalui kuasanya, Wajadal Muna, dengan nomor perkara 131-PKE-DKPP/IV/2021.

Dalam persidangan, majelis hakim menilai Yunadi terbukti menjalin hubungan tak wajar dengan perempuan berinisial I, yang kini menjadi istrinya. Ketika hubungan perselingkuhan itu terjadi, I masih merupakan istri sah AR.

I dan AR diketahui bercerai pada 7 September 2020. Dalam persidangan, dijelaskan bahwa AR menceraikan istrinya karena I memiliki hubungan dengan Yunadi.

"DKPP berpendapat teradu terbukti menjalin hubungan dengan I sebelum AR menjatuhkan talak," jelas anggota majelis, Didik Supriyanto, saat membacakan pertimbangan.

Didik menjelaskan, keterangan dari sejumlah saksi dan alat bukti berupa tangkapan layar antara Yunadi dan AR membuktikan bahwa sikap dan tindakan Yunadi sebagai pejabat publik telah mencederai marwah dan merendahkan kehormatan penyelenggara pemilu.

"Sikap dan tindakan teradu sebagai pejabat publik sepatutnya menjadi teladan, mewujudkan tertib sosial, bukan sebaliknya menggunakan fasilitas jabatan untuk kegiatan yang melanggar asas kepatutan dan kepantasan serta melakukan kekerasan psikis terhadap perempuan," jelas Didik.


Sumber: detik

Saturday, November 7, 2020

Massa di Aceh Tamiang Minta Bupati Keluarkan Surat Edaran Boikot Produk Prancis

Massa di Aceh Tamiang Minta Bupati Keluarkan Surat Edaran Boikot Produk Prancis

Ketua HMI Cabang Langsa Muhammad Jailani dan Bupati Aceh Tamiang Mursil saat berorasi pada Aksi Bela Rasulullah SAW (Ist)
RILIS.NET, Aceh Tamiang - Ribuan massa yang berunjukrasa di Aceh Tamiang meminta Bupati di daerah itu agar mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk memboikot semua produk milik negara Prancis yang beredar.

Salah seorang orator aksi yang juga Ketua HMI Cabang Langsa Muhammad Jailani menuturkan, permintaan itu disampaikan dalam aksi Solidaritas Bela Rosulullah SAW, yang berlangsung di halaman kantor Bupati Aceh Tamiang pada Sabtu, 6 November kemarin.

"Aksi yang kita hadiri di halaman kantor Bupati Aceh Tamiang ini berawal dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa waktu lalu dengan mempertontonkan kartun Baginda Rasulullah SAW, dengan dalih kebebasan berpendapat (berekspresi) dengan ini kami menilai telah menyakiti hati umat muslim sedunia termasuk masyarakat muslim di kabupaten Aceh Tamiang ini," kata Jailani.

Oleh karena itu, sambung Jailani, sebagai bentuk sikap membela Rasulullah SAW maka pihaknya meminta kepada Bupati Aceh Tamiang diantaranya, Mendesak Bupati Aceh Tamiang untuk mengeluarkan Surat Edaran (SE) dan segera memboikot semua produk-produk asal Prancis di Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.

"Kami juga meminta dan mendesak Bupati Aceh Tamiang untuk menyetop masuknya barang-barang produk asal prancis ke Aceh Tamiang, selain itu juga mendesak Presiden RI Joko Widodo untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Prancis. Kami juga meminta Bupati Aceh Tamiang serta Forkompimda untuk memberikan sanksi terhadap oknum yang melanggar aturan tersebut," tegas aktivis HMI ini.

Jailani menyampaikan, jika dalam waktu 7x24 jam Pemerintah di Kabupaten Aceh Tamiang tidak mengindahkan permintaan para pengunjukrasa maka dipastikan mereka akan hadir dengan massa yang lebih besar.

"Jika dalam batas waktu yang telah ditentukan tidak ada respon dari pemerintah setempat maka massa dapat dipastikan akan kembali hadir dalam jumlah besar," ujarnya. (rn/mj)

Wednesday, May 13, 2020

Banjir Bandang Terjang Aceh Tengah, Sejumlah Ruas Jalan Tertimbun Longsor

Banjir Bandang Terjang Aceh Tengah, Sejumlah Ruas Jalan Tertimbun Longsor

Banjir Bandang Landa Aceh Tengah Rabu, (13/5/2020)
RILIS.NET, Aceh Tengah - Banjir disertai lumpur mengepung Desa Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah pada Rabu, 13 Mei 2020. Bajir dilaporkan mulai terjadi sejak pukul 15.00 WIB, dan sampai sore ini masih terus berlangsung.

Hujan lebat yang mengguyur dataran tinggi itu juga mengakibatkan longsor, dan ruas jalan negara yang menghubungkan Takengon - Bireun macet akibat sejumlah kendaraan tertahan dijalur lintasan itu.

Informasi yang diperoleh RILIS.NET menyebutkan, saat ini pihak BPBD Kabupaten Aceh Tengah sedang melakukan pendataan terhadap pengungsi akibat dampak banjir bandang yang sedang berlangsung ini.

Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa, namun ratusan rumah dan sejumlah ruas jalan tampak masih dikepung banjir. Sampai berita ini diunggah banjir sedang berlangsung. Dan pihak BPBD juga masih melakukan pendataan. Selain itu sejumlah alat berat juga diturunkan kelokasi guna mengatasi longsor dijalan negara kawasan itu.