|
Siswa-Siswi di MAN IC Aceh Timur (Foto: Doc. MAN IC) |
RILIS.NET, Aceh Timur - Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kabupaten Aceh Timur butuh kelancaran jaringan internet, mengingat kondisi daerah yang sedang mengalami pandemi Covid-19 saat ini, sangat membutuh jaringan internet untuk para siswa belajar daring, ujian kompetensi guru, perlombaan serta berbagai keperluan lainnya.
Kepala MAN Insan Cendekia Aceh Timur Shulfan SAg MSc saat bincang-bincang dengan media RILIS.NET pada Jumat siang menuturkan, Sekolah MAN Insan Cendekia saat ini memang telah ada jaringan Indihome dari PT Telkom, namun yang menjadi kendala sering terjadinya gangguan akibat belum adanya tiang yang terpasang ke lokasi itu.
"Saat ini kabel Indihome terpasang dicangkokkan melalui tiang PLN, sehingga sering menimbulkan gangguan, dan telah beberapa kali dilakukan perbaikan namun kurang maksimal, akibat belum adanya tiang permanen sebagai penyangga," kata Shulfan.
Sebelumnya Shulfan mengaku telah pernah menyurati pihak Pemda setempat, dan telah diteruskan ke pihak Telkom di wilayah ini, namun kelanjutan kabar pemasangan tiang dari pihak Telkom sendiri belum ada kejelasannya, padahal jaringan internet sangat dibutuh demi kelancaran proses belajar-mengajar di MAN Insan Cendekia.
"Kegunaan jaringan internet ini tentu sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar, selain itu juga sering digunakan untuk ujian kompetensi guru, serta berbagai perlombaan lainnya. Namun, akibat belum adanya tiang yang terpasang dari pihak Telkom membuat kelancaran jaringan Indihome menjadi kendala," kata Kepala MAN Insan Cendekia Shulfan. Jumat (17/9/2021).
Sejauh ini sambung Shulfan, kabel menuju MAN Insan Cendekia memang sudah ada, dan bila sewaktu-waktu terjadi hujan lebat, angin kencang maupun faktor lainnya jaringan internet di sekolah ini kerab menuai gangguan.
Untuk itu Shulfan dan pihak sekolah MAN Insan Cendekia sangat berharap, agar pihak Telkom dapat memasang tiang ke lokasi ini, diharapkan perusahaan berplat merah milik BUMN ini dapat sama-sama mendukung, demi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah saat ini, sehingga walau kondisi masih dilanda pandemi, namun proses belajar secara online dan keperluan lainnya masih bisa dilakukan dengan lancar disaat pandemi.
"Untuk itu kami sangat berharap agar pemasangan tiang Telkom dapat terpasang menuju lokasi sekolah, mengingat jaringan internet ini sangat fital untuk berbagai keperluan di sekolah MAN Insan Cendekia," harap Shulfan.
|
Foto: Proses belajar mengajar di MAN IC yang kerab menggunakan internet |
Shulfan juga menambahkan, selama ini pembayaran yang dilakukan pihaknya adalah tarif tertinggi, dan kadang mencapai tagihan sampai Rp 2 juta perbulan, namun akibat ketidak lancaran jaringan sehingga menjadi kendala dalam berbagai keperluan yang digunakan oleh sekolah.
"Selama ini lokasi kabel yang diambil di tiang yang ada di depan Lapas, jika pun akan dipasang tiang ke MAN Insan Cendekia saya rasa banyak para pengguna lainnya yang juga mau ikut memasang. Namun kalau yang kami bayar tentunya yang kami pasang saja. Dan satu lagi, internet ini sangat penting untuk sekolah, walaupun daerah sedang dilanda pandemi namun, proses belajar tidak boleh terhenti," pungkas Shulfan.
Sementara itu, Kepala Telkom Wilayah Langsa Helmi saat dikonfirmasi RILIS.NET mengatakan, pihaknya mengaku telah mendapatkan surat dari Bupati Aceh Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Aceh Timur beberapa waktu lalu, namun pihaknya akan melakukan review kembali terkait sejauh mana keuntungan yang akan didapatkan oleh pihak perusahaan.
"Itu sudah disampaikan oleh Dinas Kominfo Aceh Timur, dan pak Bupati sudah minta bantu, namun hasil survei kita memang cukup jauh dari titik lokasi. Saya butuh untuk mastikan lokasi disana berapa banyak potensi selain MAN Insan Cendekia, karena untuk memasangkan jaringan baru kita punya hitung-hitungan yang harus disiapkan," sebut Helmi.
Menurutnya sebagai perusahan milik negara Telkom juga turut bayar pajak kepada negara, sehingga apabila sesuatu yang dilakukan mereka harus melakukan perkiraan dan adanya mekasnime yang ditentukan oleh perusahaan.
"Namun ada solusinya sekarang, itu kita akan kerjasama dengan Telkomsel, kita punya perangkat namanya orbit, dia menangkap sinyal 4G dari Telkomsel untuk dipancarkan menjadi WiFi," kata Helmi.
Walaupun demikian, Helmi mengaku akan melakukan koordinasi kembali dengan timnya, dan jika memungkinkan untuk diproses maka pihaknya akan melakukan proses lebih lanjut terkait dengan pemasangan tiang ke lokasi MAN Insan Cendekia yang ada di Aceh Timur ini.
"Ya, karena perusahaan ini milik negara ataupun milik BUMN ini maka kita bantu, namun karena ada keterbatasan dan mekanisme yang harus kita ikuti ini kadang-kadang yang membatasi kita. Kita akan mereview kembali, dan jika memungkinkan maka kita akan proses," tambah Helmi. (rn/red)